Cara Ngecas Mobil Listrik agar Baterai Tetap Awet

Mobil listrik kini semakin menjadi pilihan masyarakat Indonesia, terutama bagi yang ingin hemat pengeluaran. Namun, penting bagi pemilik kendaraan listrik memahami cara pengisian daya baterai yang benar agar awet.

Meskipun umumnya baterai kendaraan listrik bisa bertahan lebih dari 8 tahun, tetapi sebagai pemilik tentu tidak ingin baterai cepat rusak. Salah satu perawatan baterai agar tetap optimal adalah kebiasaan mengisi daya.

Baterai mobil listrik adalah komponen krusial yang menentukan mobil EV atau Electric Vehicle melaju di jalan. Oleh karena itu, penting merawat baterai. Untuk lebih jelasnya, mari simak uraian lengkapnya berikut ini.

Apa itu Mobil Listrik?

Sebelum membahas lebih jauh tentang perawatan baterai mobil EV, sebaiknya pahami terlebih dahulu pengertian kendaraan listrik. Mungkin masih banyak orang belum paham tentang mobil canggih yang satu ini.

Mobil listrik adalah kendaraan berteknologi modern yang ramah lingkungan karena rendah emisi, bahkan 0 emisi. Kendaraan EV ini bisa melaju karena adanya energi listrik yang disimpan pada baterai sebagai pengganti BBM.

Cara kerja mobil EV ini melalui beberapa komponen, seperti motor listrik, sistem baterai, dan sistem kontrol. Selain itu, ada sistem pengereman regeneratif untuk efisiensi energi listrik pada mobil electric vehicle.

Jenis-Jenis Mobil Listrik

Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa mobil EV juga ternyata ada berbagai jenisnya loh! Saat ini mobil EV yang beredar ada empat jenis. Apa saja? Berikut jenis mobil listrik yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Hybrid Electric Vehicle (HEV)
Mobil HEV adalah mobil yang memadukan mesin pembakaran internal dan sistem penggerak motor listrik. Namun, motor listrik hanya digunakan untuk situasi tertentu saja yang mendapatkan suplai energi dari baterai.

Sementara mesin pembakaran internal sebagai mesin biasa yang mendapat energi dari BBM. Namun, mobil HEV ini tidak memerlukan sumber listrik eksternal karena mesin konvensional yang menyuplai listrik ke baterai.

2. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)
Pada dasarnya, PHEV sama seperti HIV yang memiliki dua mesin penggerak yakni mesin pembakaran internal dan motor listrik. Jenis mobil ini juga tersedia dua opsi bahan bakar, yaitu bensin biodiesel dan baterai.

Dengan kombinasi bahan bakar dan energi listrik, maka mobil jenis PHEV memiliki efisiensi bahan bakar lebih baik dibandingkan jenis HEV. Selain itu, proses pengisian baterai juga bisa melalui sistem pengereman loh.

3. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)
FCEV adalah jenis mobil electric dengan memakai sistem fuel cell yang dikonversi menjadi energi listrik. Adapun komponen mobil FCEV terdiri dari Hydrogen Storage Tank, Fuel Cell Tank, Battery, Inverter, dan Converter.

Mobil FCEV memang belum banyak di Indonesia. Namun, cara kerja mobil listrik ini mirip seperti mobil BEV. Hanya saja, ada komponen tambahan untuk mengkonversi bahan kimia berupa hidrogen menjadi energi listrik.

4. Battery Electric Vehicle (BEV)
BEV adalah jenis kendaraan yang hanya mengandalkan baterai untuk menggerakan motor listrik agar mobil dapat melaju. Dengan kata lain, BEV adalah kendaraan listrik murni dengan tipe mesin listrik yang lebih sederhana.

Jenis mobil EV ini banyak tersedia di Indonesia. Jika dibandingkan jenis lainnya, cara kerja mobil teknologi BEV lebih simple. Namun, pemilik mobil harus paham cara merawat baterai mobil EV ini agar awet.

Contoh mobil jenis BEV (Battery Electric Vehicle) yang dapat kamu temukan adalah empat merek mobil EV series keluaran dari MG Motor Indonesia.

Tipe Pengisi Daya Mobil Listrik

Tahukah kamu? Meski disebut mobil EV, tetapi tipe pengisi dayanya bisa berbeda tergantung jenis motor listrik yang digunakan. Secara umum, ada dua tipe pengisian daya baterai mobil EV. Berikut penjelasannya:

1. Off-board Charger
Tipe off-board charger merupakan tipe pengisi daya baterai yang terlepas dari mobil atau charger eksternal. Artinya, kamu butuh charger dari luar untuk mengisi baterai. Tipe charger ini memiliki arus listrik DC atau searah.

Kelebihan off-board charger adalah pengisian baterai lebih cepat karena suplai arus menyesuaikan kebutuhan baterai. Selain itu, charger bisa dibawa ke mana saja.

2. On-board Charger
Sementara on-board charger adalah tipe pengisi daya baterai yang terpasang pada mobil. Artinya, charger menjadi komponen bawaan pada sistem mobil EV. Tipe arus listriknya sendiri yakni arus bolak-balik atau AC.

Kelebihan tipe on-board charger adalah kamu tidak perlu repot membawa charger tambahan. Selain itu, kamu bisa isi daya di berbagai tempat yang mendukung.

Cara Cas Mobil Listrik agar Baterai Awet

Secara konsep, pengisian baterai mobil EV tidak berbeda jauh dengan cas baterai ponsel. Meski demikian, penting bagi pemilik mobil EV mengetahui cara cas baterai untuk menjaga performa baterai. Berikut caranya:

1. Hindari Mode Fast Charging
Jika ingin menjaga keawetan baterai mobil EV, maka usahakan saat mengisi daya baterai menggunakan slow charging. Hal ini setidaknya bisa menjamin penggunaan baterai mobil EV bisa berumur panjang.

Sebenarnya kamu bisa menggunakan mode fast charging yakni saat persentase baterai menipis saat dalam perjalanan. Hanya saja, lebih bagus lagi imbangi dengan slow charging setidaknya dua minggu sekali.

2. Jangan Cas di Bawah 20 Persen
Ketika indikator kapasitas baterai di mobil menunjukan angka 20 persen, sebaiknya cas mobil listrik. Jangan pernah biasakan melakukan pengisian ketika persentase baterai menunjukkan angka di bawah 20 persen.

Keseringan pengisian baterai di bawah 20 persen menyebabkan terjadi penurunan tegangan daya. Hal ini tentu berpotensi mengurangi kapasitas dan usia baterai. Oleh karena itu, cas baterai saat menyentuh 20 persen.

3. Biasakan Cas Sampai 90 Persen
Jika penggunaan mobil untuk harian, sebaiknya cas baterai hingga persentase 80 – 90 persen. Cas baterai hingga 100 persen dapat menyebabkan kelebihan tekanan pada sel-sel baterai, sehingga cepat terdegradasi.

Sementara itu, jika kamu melakukan perjalanan jauh, maka cas baterai hingga 100 persen masih cukup wajar. Asal, cas baterai hingga kapasitas maksimum dilakukan sebagai rutinitas untuk menjaga keawetan baterai.

4. Memakai Alat Cas Resmi
Penggunaan alat cas baterai mobil listrik bisa mempengaruhi masa pakai baterai. Oleh karena itu, jangan gunakan alat cas yang bukan resmi. Pakai alat cas yang produsen rekomendasikan untuk merek mobil kamu.

Mengisi baterai memakai alat cas resmi atau alat cas bawaan dari mobil, hal ini bisa meminimalisir risiko kerusakan baterai. Setidaknya mencegah konslet saat pengisian dan menjaga performa baterai tetap maksimal.

5. Perhatikan Lokasi Parkir
Jika kamu ingin cas mobil EV, maka perhatikan lokasi parkirnya. Jangan parkir mobil di tempat terlalu panas atau terpapar sinar matahari langsung. Sebaiknya kamu parkirkan mobil di tempat teduh atau tidak panas.

Hal ini bertujuan untuk mencegah overheat pada baterai saat pengisian. Selain itu, cas mobil EV di tempat bersuhu panas juga bisa mempengaruhi rentang jangkauan mengemudi karena baterai terdegradasi lebih cepat.

Nah, itulah beberapa cara ngecas mobil listrik yang tepat agar baterai tetap awet. Jika kamu memiliki mobil EV, maka bisa menerapkan cara ngecas di atas, ya!

Sementara bagi kamu yang ingin membeli mobil EV dengan baterai tahan lama, pilih merek mobil dari MG Motor Indonesia. Ada berbagai pilihan tipe mobil EV yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.

Ingin merasakan sensasi mengendarai mobil EV dari MG Motor Indonesia? Yuk, datang langsung ke dealer kami!

Dealer Mobil MG (Morris Garage) Jakarta
Jl. Panjang No.1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530

Atau hubungi marketing terbaik kami

PANCORO
(Sales Supervisor)
0818 0854 0299

Sumber: mgmotor.id

Write a comment